tulisan

Minggu, 25 Agustus 2013

perkembangan jiwa keagamaan pada anak dan remaja

A.    Teori Tentang Sumber Kejiwaan Agama
 
1.    Teori Monistik (Mono = Satu)
Teori Monistik berpendapat, bahwa yang menjadi sumber kejiwaan agama adalah satu sumber kejiwaan. Beberapa pendapat tentang sumber kejiwaan:
a.    Thomas van AquinoMengemukakan bahwa yang menjadi sumber kejiwaan agama itu, adalah berpikir.Manusia ber-Tuhan karena manusia menggunakan kemampuan berpikirnya.
b.    Fredrick SchleimacherBerpendapat bahwa yang menjadi sumber keagamaan itu adalah rasa ketergantungan yang mutlak.Dengan adanya rasa ketergantungan yang mutlak ini manusia merasakan dirinya lemah.
c.    Rudolf OttoSumber kejiwaan agama adalah rasa kagum yang berasal dari the wholly other(yang sama sekali lain).
d.    Sigmund FreudUnsur kejiwaan yang menjadi sumber kejiwaan agama ialah libido sexual (naluri seksual), Freud yakin akan kebenaran pendapatnya itu berdasarkan kebencian setiap agama terhadap dosa.
e.    William Mac DougallSebagai salah seorang ahli psikologi instink, ia berpendapat bahwa sumber kejiwaan agama merupakan kumpulan dari beberapa instink.
2.    Teori Fakulti
Berpendapat bahwa tingkah laku manusia itu tidak bersumber pada satu factor tungga tetapi terdiri atas beberapa unsur, antara lain yang dianggap memegang peran penting adalah fungsi cipta, rasa, dan karsa.
3.    Beberapa Pemuka Teori Fakulti
a.    G.M. Straton
Mengemukakan teori “konflik”.Ia mengatakan, bahwa yang menjadi sumber kejiwaan agama adalah adanya konflik dalam kejiwaan manusia.  
B.    Zakiah DaradjatBerpendapat bahwa, pada diri manusia itu terdapat kebutuhan pokok. Beliau mengemukakan, selain dari kebutuhan jasmani dan kebutuhan rohani, manusiapun mempunyai suatu kebutuhan akan adanya keseimbangan dalam kehidupan jiwanya agar tidak mengalami tekanan
Dengan menjalankan ajaran agama secara baik, maka kebutuhan akan rasa kasih sayang, rasa aman, rasa harga diri, rasa bebas, rasa sukses, dan rasa ingin tahu akan terpenuhi. Gabungan dari keenam macam kebutuhan tersebut menyebabkan orang memerlukan agama.Melalui agama kebutuhan-kebutuhan tersebut dapat disalurkan.
C.    W.H. ThomasIa mengemukakan bahwa yang menjadi sumber kejiwaan agama adalah empat macam keinginan dasar yang ada dlam jiwa manusia, yaitu keinginan untuk keselamatan, keinginan untuk mendapat penghargaan, keinginan untuk ditanggapi, keinginan akan pengetahuan atau pegalaman baru. Didasarkan pada ke empat keinginan itulah pada umumnya manusia menganut agama.
B.    Timbulnya Jiwa Keagamaan pada AnakMenurut beberapa ahli, anak dilahirkan bukan sebagai makhluk yang religius. Anak yang baru dilahirkan lebih mirip binatang,bahkan mereka mengatakan anak seekor kera lebih bersifat kemanusiaan daripada bayi manusia itu sendiri. Selain itu, ada pula yang berpendapat sebliknya, bahwa anak sejak dilahirkan telah membawa fitrah keagamaan. Fitrah itu baru berfungsi dikemudian hari melalui proses bimbingan dan latihan setelah berada pada tahap kematangan.
Ada beberapa teori mengenai pertumbuhan agama pada anak, antara lain yaitu rasa ketergantungan, dan instink keagamaan.
C.    Perkembangan Agama pada Anak-AnakMenurut penelitian Ernest Harm perkembangan agama anak-anak itu melalui beberapa fase (tingkatan), yaitu tingkat dongeng, tingkat kenyataan, dan tingkat individu. Sebagai mahkluk ciptaan Tuhan, sebenarnya potensi agama sudah ada pada setiap manusia sejak ia dilahirkan. Potensi ini berupa doronga untuk mengabdi kepada Sang Pencipta.Dengan adanya potensi bawaa ini manusia pada hakikatnya adalah makhluk beragama.
Kenyataan ini menunjukkan bahwa manusia adalah makhluk beragama.Namun  keberagamaan tersebut memerlukan bimbingan agar dapat tumbuh dan berkembang secara benar. Untuk itu anak-anak memerlukan tuntunan dan bimbingan, sejalan dengan tahap perkembangan yang mereka alami.Tokoh yang paling menentukan dalam menumbuhkan rasa keberagamaan itu adalah kedua orang tuanya.
D.    Sifat-Sifat Agama pada Anak-anakMemahami konsep keagamaan pada anak-anak berarti memahami sifat agama pada anak-anak.Sesuai dengan ciri yang mereka miliki, maka sifat agama pada anak-anak tumbuh mengikuti pola ideas concept on outbority, maksudnya konsep keagamaan pada diri mereka dipengaruhi oleh factor dari luar diri mereka.Bagi mereka sangat mudah untuk menerima ajaran dari orang dewasa, walaupun belum mereka sadari sepenuhnya manfaat ajaran tersebut.Berdasarkan hal ini, maka bentuk dan sifat agama pada diri anak dapat dibagi atas unreflective (tidak mendalam), egosentris, anthromorphis, verbalis dan ritualis, imitatif, rasa heran.
E.    Perkembangan Jiwa Keagamaan pada Remaja1.    Perkembangan rasa agamaDalam pembagian tahap perkembangan manusia , maka masa remaja menduduki tahap progresif. Dalam pembagian yang agak terurai masa remaja mencangkup masa juvelinitas, pubertas, dan nubilitas.Sejalan dengan perkembangan jasmani dan rohaninya, maka agama pada para remaja turut dpengaruhi perkembangan itu.Maksudnya penghayatan para remaja terhadap ajaran agama dan tindak keagamaan yang tampak pada para remaja banyak berkaitan dengan factor perkembangan tersebut.
Perkembangan agama pada para remaja ditandai oleh beberapa factor perkembangan rohani dan jasmaninya. Perkembangan itu antara lain menurut W.Starbuck adalah pertumbuhan pikiran dan mental, perkembangan perasaan, pertimbangan social, perkembangan moral, sikap dan minat, ibadah.
F.    Konflik dan KeraguanMenurut W.Starbuckpeyebab terjadina konflik dan keraguan beragama yang mereka terima antara lain adalah factor:
  1. Kepribadian, yang menyangkut salah tafsir dan jenis kelamin.
  2. Kesalahan organisasi keagamaan dan pemuka agama.
  3. Pernyataan kebutuhan manusia.
  4. Kebiasaan.
  5. Pendidikan.
  6. Percampuran antara agama dan mistik.
Tingkat keyakinan dan ketaatan beragama para remaja, sebenarnya banyak begantunag dari kemampuan mereka meyelesaikan keraguan dan konflik batin yang terjadi dalam diri.Usia remaja memang dikenal sebagai usia rawan. Remaja memiliki karakteristik khusus dalam pertumbuhan dan perkembangannya.Namun, pesatnya pertumbuhan fisik itu belum diimbangi secara setara oleh perkembangan psikologisnya.Kondisi seperti itu menyebabkan remaja mengalami kelabilan.
Sikap kritis terhadap lingkungan memang sejalan dengan perkembangan intelektual yang dialami para remaja.Bila persoalan itu gagal diselesaikan, maka para remaja cenderung untuk memilih jalan sendiri.Dalam situasi bingung dan konflik batin menyebabkan para remaja berada dipersimpangan jalan.Sulit untuk menentukan pilihan yang tepat.Dalam situasi yang demkian itu, maka munculnya peluang perilaku menyimpangterkuak lebar.
Menghadapi gejala ini, nilai-nilai ajaran agama sebenarnya dapat difungsikan.Tokoh dan pemuka agama memiliki peran trategis dalam mengatasi kemelut batin remaja, bila mereka mampu melakukan pendekatan yang tepat. Sebaliknya bila gagal, maka kemungkinan yang terjadi adalah para remaja akan menjauhkan diri dari agama, mencari agama baru, atau rujuk kenilai-nilai agama yang dianutnya dan mengubah sikap menjadi lebih taat.
Melalui pendekatan dan pemetaan nilai-nilai ajaran agama yang lengkap dan utuh seperti itu, setidaknya akan memberi kesadaran baru bagi remaja, bahwa agama bukan sebagai alat pemasung kreatifitas manusia, melaikan sebagai pendorong utama. Dengan demikian, diharapan remaja akan termotifasi untuk mengenal ajaran agama dalam bentuk yang sebenarnya. Agama yang mengandung nilai-nilai ajaran yang sejalan dengan fitrah manusia, universal dan bertumpu pada pembentukan sikap akhlak mulia.
 
sumber :http://rmnlvic.blogspot.com/2011/11/perkembngan-jiwa-keagamaan-pada-anak.html

Manfaat buah mangga

Mangga Kaya Antioksidan Betakaroten
Mangga tergolong kelompok buah berdaging dengan bentuk, ukuran, warna, dan citarasa (aroma-rasa-tekstur) beraneka. Bentuk mangga ada yang bulat penuh, seperti mangga gedong, dan bulat panjang, seperti mangga harumanis dan mangga manalagi, Mangga kopek berbentuk bulat pipih, sedang mangga golek lonjong.
Kendati bentuk, ukuran, warna, dan citarasa buah mangga beragam. Dari segi gizi semuanya hampir tidak jauh berbeda. Mangga ranum segar mengandung air sekitar 82 persen, vitamin C 41 mg, dan energi/kalori 73 Kal per 100 gram. Pada setiap 100 gram mangga muda, mangga yang masih mentahterkandung air lebih kurang 84 persen, vitamin C 65 mg, dan energi 66 Kal. Energi dalam mangga muda rendah karena lebih banyak mengandung zat pati, yang akan berubah menjadi gula dalam proses pematangan.
Sebagian besar energi mangga berasal dari karbohidrat berupa gula, yang membuatnya terasa manis. Kandungan gula ini didominasi oleh gula golongan sukrosa. Kandungan gula dalam mangga berkisar 7-12 persen. Namun, jenis mangga manis dapat mencapai 16-18 persen.
Antioksidan
Mangga pun merupakan sumber beta-karoten , kalium, dan vitamin C. Beta-karoten adalah zat yang di dalam tubuh akan diubah menjadi vitamin A (zat gizi yang penting untuk fungsi retina). Beta-karoten (dan vitaminC) juga tergolong antioksidan, senyawa yang dapat memberikan perlindungan terhadap kanker karena dapat menetralkan radikal bebas. Radikal bebas adalah molekul-molekul tak stabil yang dihasilkan oleh berbagai proses kimia normal tubuh, radiasi matahari atau kosmis, asap rokok, dan pengaruh-pengaruh lingkungan lainnya.
Di dalam tubuh, mayoritas radikal bebas berasal dari proses kimia kompleks saat oksigen digunakan di dalam sel. Radikal-radikal bebas yang secara kimia tidak lengkap tersebut dapat mencuri partikel dari molekul-molekul yang lain.
Ia kemudian menghasilkan senyawa-senyawa abnormal dan membuat reaksi berantai yang dapat merusak sel, dengan menyebabkan perubahan mendasar pada materi genetis dan bagian-bagian penting sel lainnya. Sederhananya, cara radikal bebas merusak sel-sel tubuh, sama dengan proses oksigen menyebabkan kertas berubah menjadi kuning atau mentega menjadi tengik. Zat-zat gizi antioksidan, seperti beta-karoten dan vitamin C, membuat radikal bebas tak berbahaya dengan menetralkannya.
Zat-zat gizi antioksidan itu terkandung melimpah pada buah mangga. Kandungan beta-karoten dan vitamin C (beserta kalium, aktivitas vitamin A, karbohidrat, energi dan air) dari beberapa macam mangga tiap 100 gram dapat dilihat pada beberapa perpustakaan.
Vitamin C
Di samping berfungsi sebagai antioksidan, vitamin C memiliki fungsi menjaga dan memacu kesehatan pembuluh-pembuluh kapiler, kesehatan gigi dan gusi. Ia membantu penyerapan zat besi dan dapat menghambat produksi natrosamin , satu zat pemicu kanker. Vitamin C mampu pula membuat jaringan penghubung tetap normal dan membantu penyembuhan luka.
Kandungan vitamin C mangga cukup layak diperhitungkan. Setiap 100 gram bagian mangga masak yang dapat dimakan memasok vitamin C sebanyak 41 mg, mangga muda bahkan hingga 65 mg. Berarti, dengan mengkonsumsi mangga ranum 150 gram atau mangga golek 200 gram (1/2 buah ukuran kecil), kecukupan vitamin C yang dianjurkan untuk laki-laki dan perempuan dewasa per hari (masing-masing 60 mg) dapat terpenuhi.
Kalium dan stroke
Kalium mempunyai fungsi meningkatkan keteraturan denyut jantung, mengaktifkan kotraksi otot, dan membantu tekanan darah. Konsumsi kalium yang memadai dapat mengurangi efek natrium dalam meningkatkan tekanan darah, dan secara bebas memberikan kontribusi terhadap penurunan risiko karena stroke.
Satu penelitian menunjukkan bahwa bila seseorang menambahkan sepotong buah tinggi kalium ke dalam pola makanan sehari-hari, risiko terkena stroke fatal dapat dikurangi sebesar 40 persen. Konsumsi ekstra kalium sebanyak 400 mg setiap hari dapat mengurangi kemungkinan mendapat penyakit jantung dan pembuluh darah.
Kalium terdapat melimpah pada mangga. Tiap 100 gram mangga terkandung kalium sebesar 189 mg. Dengan mengkonsumsi sebuah mangga harumanis ukuran sangat kecil (minimal 250 gram), atau sebuah mangga gedong ukuran sedang (200-250 g), kecukupan kalium sebanyak 400 mg per hari dapat terpenuhi.
Anda yang ingin membeli mangga bisa memilih mangga yang baik dengan warna hijau kekuning-kuningan, kulit licin, dan aroma yang manis. Hindarilah memilih buah yang terlalu keras atau terlampau lembek, memar, atau berbau fermentasi. (Nurfi Afriansyah, peneliti pada Pusat Litbang Gizi Depkes RI)
Sumber : Kompas.com
g
n
u
g
g
n
a
m
e
t
1
h
u
m
k
m
s
g
o
l
b
h
a
f
e
i
r